TOBAGOES.BENGKULU – Ketua BPI KPNPA RI soroti Gubernur Bengkulu, kelangkaan BBM (Bahan Bakar Minyak) yang masih terjadi di Provinsi Bengkulu selama hampir satu minggu ini bikin gerah sejumlah pihak, terparah hari minggu hingga hari ini, Senin 26 Mei 2025. Kali ini, giliran Ketua BPI KPNPA RI Wilayah Bengkulu Syamsuyudi SH angkat bicara,
Menyoroti langsung kelalaian Gubernur Bengkulu, Helmi Hasan, dalam menangani kelangkaan BBM yang sudah berlarut-larut dan menyulitkan masyarakat, Ketua BPI KPNPA RI Wilayah Bengkulu mengatakan, “Segogyanya beliau mengantisipasi hal-hal seperti ini kemudian berani mengambil langkah-langkah kebijakan yang tegas”, ungkapnya penuh semangat.
Menurut Ketua BPI KPNPA RI Wilayah Bengkulu, “Semestinya kondisi tidak separah ini jika Pemerintah Daerah Prov. Bengkulu memperhatikan urusan BBM, kelangkaan BBM sangat berdampak langsung kepada masyarakat, Saya berharap Pak Gubernur cepat atasi ini, kalau tidak aktivitas masyarakat Bengkulu bakal lumpuh total”. ujarnya.
Berdasarkan hasil penelusuran di berbagai lokasi, Syamsuyudi menjelaskan bahwa di sembilan Kabupaten dan satu Kota, semua daerah mengalami nya, hampir di setiap SPBU terjadi antrian kendaraan hingga dua kilometer dengan kurun waktu ngantri bisa sampai tiga jam, terutama kendaraan roda empat. Bahkan di Kec. Pondok Kelapa Bengkulu Tengah kendaraan sampai menutupi semua ruas jalan.
“Kalau saja antrian ada BBMnya itu wajar-wajar saja, tapi ini ngantri sesuatu yang tak ada, ironis kan? bahkan kios-kios eceran bisa juga ngantri padahal sebuah kios paling hanya punya stock bbm 100 literan saja, hal seperti sangat luar biasa sekali bisa terjadi” pungkasnya.
Seperti halnya penjelasan perwakilan Pertamina wilayah Bengkulu Fauzan, yang mengklarifikasi bahwa ini akibat kapal pengangkut BBM tidak dapat bersandar di Pelabuhan Pulau Baai yang disebabkan pendangkalan alur sandar kapal, juga terbatasnya suplai BBM yang saat ini hanya bisa dilakukan melalui jalur darat dari Lubuk Linggau, Sumatera Selatan, dan Jambi.
Sementara itu Ketua DPD Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Bengkulu kepada awak media menyampaikan 4 tuntutan kepada pihak terkait : 1. Pertamina Diminta Tak Bersembunyi di Balik Alasan Teknis, 2. Pemerintah Daerah dan DPRD Harus Bergerak Cepat, 3. Aparat Diminta Perketat Pengawasan, 4. Ajak Masyarakat Tetap Tenang dan Bersatu.
Disampaikan oleh Ketua DPD IMM Bengkulu bahwa situasi ini berdampak langsung terhadap aktivitas ekonomi masyarakat, mulai dari petani, nelayan, pengemudi ojek, pedagang kecil, mahasiswa, hingga sektor UMKM yang menggantungkan roda usahanya pada stabilitas pasokan BBM. “Ini bukan sekadar soal antrean. Ini soal keadilan distribusi dan kepedulian negara terhadap rakyatnya,” ujar perwakilan DPD IMM dengan nada tegas.
Sementara itu Ketua Umum HPMPI (Himpunan Pertashop Merah Putih Indonesia), Steven mengungkapkan bahwa pihaknya akan melakukan penambahan lima unit armada mobil tangki berkapasitas 16 kiloliter. Penambahan itu diharapkan dapat memperlancar distribusi BBM, terutama ke Pertashop yang tersebar di wilayah pedesaan Bengkulu.
Ia juga mengusulkan agar pengiriman dari Lubuk Linggau, hal ini akan lebih efesien ketimbang jalur Palembang, merespon atas kondisi Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu, yang tengah mengalami pendangkalan sehingga dibutuhkan waktu yang tidak sebentar untuk rekondisi.,